Sabtu, 28 November 2009

Internet Protocol version 4 (IPv4)

IPv4 adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 4. Panjang totalnya adalah 32-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 4 miliar host computer di seluruh dunia. Alamat IP versi 4 umumnya diekspresikan dalam notasi desimal bertitik (dotted-decimal notation), yang dibagi ke dalam empat buah oktet berukuran 8-bit. Karena setiap oktet berukuran 8-bit, maka nilainya berkisar antara 0 hingga 255 (meskipun begitu, terdapat beberapa pengecualian nilai). Contoh alamat IP versi 4 adalah 192.168.1.3



Format Pengalamatan IPv4



Dalam RFC 791, alamat IP versi 4 dibagi ke dalam beberapa kelas, dilihat dari oktet pertamanya, seperti terlihat pada tabel 2.1. Sebenarnya yang menjadi pembeda kelas IP versi 4 adalah pola biner yang terdapat dalam oktet pertama (utamanya adalah bit-bit awal / high-order bit), tapi untuk lebih mudah mengingatnya, akan lebih cepat diingat dengan menggunakan representasi desimal. Tabel di bawah ini Pengklasifikasian Alamat IPv4 Berdasarkan Oktet Pertama Setiap antarmuka jaringan yang menggunakan protokol TCP/IP harus diidentifikasikan dengan menggunakan sebuah alamat logis yang unik, yang disebut dengan alamat unicast (unicast address). Sebagai contoh, alamat unicast dapat ditetapkan ke sebuah host dengan antarmuka jaringan dengan teknologi Ethernet, yang memiliki alamat MAC sepanjang 48-bit. Alamat unicast inilah yang harus digunakan oleh semua host TCP/IP agar dapat saling terhubung. Komponen alamat ini terbagi menjadi dua jenis, yakni alamat host (host identifier) dan alamat jaringan (network identifier).



Alamat unicast menggunakan kelas A, B, dan C dari kelas-kelas alamat IP yang telah disebutkan sebelumnya Alamat IP Multicast (Multicast IP Address) adalah alamat yang digunakan untuk menyampaikan satu paket kepada banyak penerima. Dalam sebuah intranet yang memiliki alamat multicast IPv4, sebuah paket yang ditujukan ke sebuah alamat multicast akan diteruskan oleh router ke subjaringan di mana terdapat hosthost yang sedang berada dalam kondisi "listening" terhadap lalu lintas jaringan yang dikirimkan ke alamat multicast tersebut. Dengan cara ini, alamat multicast pun menjadi cara yang efisien untuk mengirimkan paket data dari satu sumber ke beberapa tujuan untuk beberapa jenis komunikasi. Alamat multicast didefinisikan dalam RFC 1112. Alamat-alamat multicast IPv4 didefinisikan dalam ruang alamat kelas D.


Format Paket IPv4

Paket-paket data dalam protokol IP dikirimkan dalam bentuk datagram. Sebuah datagram IP terdiri atas header IP dan muatan IP (payload). Header IP menyediakan dukungan untuk memetakan jaringan (routing), identifikasi muatan IP, ukuran header IP dan datagram IP, dukungan fragmentasi, dan juga IP Options. Sedangkan payload IP berisi informasi yang dikirimkan. Payload IP memiliki ukuran bervariasi, berkisar dari 8 byte hingga 65515 byte. Sebelum dikirimkan di dalam saluran jaringan, datagram IP akan "dibungkus" (encapsulation) dengan header protokol lapisan antarmuka jaringan dan trailer-nya, untuk membuat sebuah frame jaringan. Setiap datagram terdiri dari beberapa field yang memiliki fungsi tersendiri dan memiliki informasi yang berbeda – beda. Pada gambar di bawah ini . dapat dilihat struktur dari paket IPv4






Header IP terdiri atas beberapa field sebagai berikut:

a. Version. Digunakan untuk mengindikasikan versi dari header IP yang digunakan

b. Internet Header Length. Digunakan untuk mengindikasikan ukuran header IP.

c. Type of Service. Field ini digunakan untuk menentukan kualitas transmisi dari sebuah datagram IP.


d. Total Length. Merupakan panjang total dari datagram IP, yang mencakup header IP dan muatannya.


e. Identification. Digunakan untuk mengidentifikasikan sebuah paket IP tertentu yang akan difragmentasi..


f. Flags. Berisi dua buah flag yang berisi apakah sebuah datagram IP mengalami fragmentasi atau tidak.


· Bit 0 = reserved, diisi 0.

· Bit 1 = bila 0 bisa difragmentasi, bila 1 tidak dapat difragmentasi.

· Bit 1 = bila 0 fragmentasi berakhir, bila 1 ada fragmentasi lagi.


g. Fragment Offset. Digunakan untuk mengidentifikasikan offset di mana fragmen yang bersangkutan dimulai, dihitung dari permulaan muatan IP yang belum dipecah.


h. Time to Live. Digunakan untuk mengidentifikasikan berapa banyak saluran jaringan di mana sebuah datagram IP dapat berjalan-jalan sebelum sebuah router mengabaikan datagram tersebut.


i. Protocol. Digunakan untuk mengidentifikasikan jenis protokol lapisan yang lebih tinggi yang dikandung oleh muatan IP.


J.Header Checksum. Field ini berguna hanya untuk melakukan pengecekan

integritas terhadap header IP.


k. Source IP Address. Mengandung alamat IP dari sumber host yang mengirimkan datagram IP tersebut.


l. Destination IP Address. Mengandung alamat IP tujuan ke mana datagram IP tersebut akan disampaikan,

Tidak ada komentar: