1. Belajar menggunakan bullet2
2. Check bullet2
3. Check Nanostation2
4. check RB750
5. install ulang RB450G
Konfigurasi Nano Station 2:
Sebelum saya menjelaskan gimana cara konfigurasi Nano Station 2, saya mau ngasih tau dulu spesifikasi Nano Station 2:
Frekuensi 2,4 Ghz
Processor Specs Atheros AR2315 SOC, MIPS 4KC, 180MHz
Memory Information 16MB SDRAM, 4MB Flash
Networking Interface 2 X 10/100 BASE-TX (Cat. 5, RJ-45) Ethernet Interface
Outdoor (BaseStation Antenna Dependent) : Over 15km
Enclosure Size 26.4 cm x 8 cm x 3cm
Weight 0.4kg
12V, 1A (12 Watts). Supply and injector included
Enclosure Characteristics Outdoor UV Stabalized Plastic
Mounting Kit Pole Mounting Kit included
Operating Temperature -20C to +70C
Operating Humidity 5 to 95% Condensing
Power Method Passive Power over Ethernet (pairs 4,5+; 7,8 return)
Max Power Consumption 4 Watts
Power Supply
SOFTWARE
Shock and Vibration ETSI300-019-1.4
Bagi yang mau beli click disini Promosi sedikit sedikit gapapalah soalnya sya tau Nano Station 2 khan dari sono.
Gak berlama lama, inilah konfigurasinya:
Prosedur Kerja
- Menghubungkan nano station ke komputer menggunakan kabel UTP crossover. IP address default nano station adalah 192.168.1.20. Agar bisa tersambung, IP address komputer harus dibuat satu kelas dengan IP address nano station.
- Memulai setting nano station. Setting dilakukan melalui browser dengan mengarahkan browser ke alamat IP default nano station yaitu 192.168.1.20. Setelah itu, memasukkan user name dan password. Username default dan password default nano station adalah ubnt.
- Setting pada tab Link Setup.
- Wireless Mode = Access Point. Option access point dipilih karena nano station nantinya akan difungsikan sebagai Access Point.
- SSID = UBNT-HUKUM_01. SSID merupakan ID dari nano station. ID ini akan terlihat pada list item computer user yang akan memilih access point untuk mengakses internet
- Channel = 11 – 2462 MHz. Pemilihan channel harus berbeda dengan channel nano station.
- Country Code = Indonesia, Republic of.
- Output Power = 26 dBm(maksimum).
- Data Rate = 54 Mbps(maksimum).
- Menyimpan hasil konfigurasi dengan cara mengklik tombol Change
- Setting pada tab Network
- Network Mode = Bridge
- Bridge IP Address = Static. Option static dipilih agar bisa mengatur IP Address nano station secara manual.
- IP Address = 192.168.1.20
- Netmask = 255.255.255.0
- Gateway IP = 192.168.1.1
- Primary DNS IP = 0.0.0.0 (default)
- Menyimpan hasil konfigurasi dengan cara mengklik tombol Change
- Setting pada tab Advanced
- Distance = 35,2 miles (maksimum)
- Antena Setting = Adaptive
- Menyimpan hasil konfigurasi dengan cara mengklik tombol Change
- Setting pada tab Services. Pada Services Setting tidak ada konfigurasi yang diubah.
- Setting pada tab System. Pada System Setting tidak ada konfigurasi yang diubah.
- Pemasangan nano station. Hal yang penting untuk diperhatikan pada pemasangan Pemasangan nano adalah letak dan posisi nano station yang sinyalnya bisa terpancar secara efektif ke tempat-tempat yang memang memerlukan sinyal Wi-Fi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar